my blog is my mine
Sabtu
Karya Sastra Inggris Periode Pertengahan
Latar Belakang Sosial Masyarakat Periode Inggris Pertengahan
Periode Inggris pertengahan berlangsung dari sekitar Tahun 1150 sampai dengan 1400, dan diawali meninggalnya raja Inggris, Edward the Confessor keturunan raja Alfred dari Wessex pada Tahun 1066.
Pada masa kekuasaan Edward selama 20 tahun tidak mengalami banyak kemajuan dalam bidang kesusastraan. Kemunduran dimulai sejak penyerbuan orang-orang Skandinavia. Peninggalan satu-satunya adalah pembangunan gereja-gereja, antara lain gereja besar Westminter Abbey. Karena Edward tidak mempunyai keturunan untuk menggantinya maka pemilihan raja ditentukan oleh suatu dewan yang disebut Witan. Kemudian dewan tersebut memilih Harold, putra Godwin, Earl of Wessex sebagai pengganti Edward. Keputusan ini ditentang oleh Harald Hardrada, raja Norwegia, dan William, Duke of Normandy, yang masing-masing masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan Edward the Confessor, dan karenanya merasa berhak juga atas tahta Inggris.
Kemudian pada akhir bulan September 1066 pasukan raja Norwegia menyerbu Inggris melalui pantai utara, namun dapat dipukul mundur oleh pasukan Harold. Beberapa minggu setelah pertempuran dan dalam keadaan masih lemah, Inggris mendapat serbuan lagi dari bagian Selatan. Kali ini serbuan datang dari William, Duke of Normandy. Pertempuran ini berlangsung di daerah Hastings yang kemudian terkenal dengan nama the Battle of Hastings.
Pada pertempuran ini pasukan William, Duke of Normandy, berhasil mengalahkan Inggris dan Harold gugur dalam pertempuran. Berkat kemenangannya William dapat naik tahta di kerajaan Inggris dan sejak itu budaya Anglo-Saxon banyak dipengaruhi oleh budaya Normandia (daerah barat daya Perancis). Karena William dibesarkan dan lama tinggal di Normandia, maka sewaktu berkuasa di Inggris, dia merekrut banyak pejabat yang berasal dari orang-orang Normandia dan akibatnya kebudayaan Normandia banyak merasuk ke Inggris (kebudayaan Anglo-Saxon).
Karena kesenjangan sosial tersebut kaum bangsawan berbicara dalam bahasa Perancis Normandia dan kaum jelata dalam bahasa Inggris Anglo-Saxon.
Salah satu peninggalan William I yang cukup penting dalam system administrasi Negara adalah Domesday Survey yaitu system yang bertujuan untuk mengetahui fakta – fakta rinci mengenai seluruh kekayaan yang ada di Inggris untuk menentukan jumlah pemungutan pajak (1086)
Sepeninggal William the Conqueror, William Rufus (1087 – 1100), putra sulung, naik tahta yang kemudian diganti oleh Henry I (1100 – 1135), adik kandung William Rufus.
Seiring pergantian tahta raja – raja di Inggris, terjadi peristiwa – peristiwa penting yang mempengaruhi perkembangan masyarakat maupun budaya Inggris pada abad ini, yaitu Perang Salib (The Crusades), Lahirnya Konstitusi Inggris (Magna Carta), Parlemen (Parliement), Perang Seratus Tahun, dan lain – lain.
Tokoh Perang Salib dari Inggris adalah Raja Richard I atau Richard the Lion Hearted (1189 – 1199), putra Henry II. Masa hidupnya banyak dihabiskan untuk berperang dan masalah urusan pemerintahan diserahkan kepada adiknya John dan dewan penasehat. Richard I terkenal sebagai jenderal perang yang tangguh. Pada masa pemerintahan raja John (1199 – 1216) lahirlah Magna Charta (Piagam Agung) yang berisikan kewajiban – kewajiban dan hak – hak feudal yang harus ditaati semua pihak, termasuk raja. Magna Carta kemudian menjadi pedoman pokok bangsa Inggris dalam mempertahankan hak – hak serta kebebasannya terhadap kesewenang – wenangan para penguasa, dan menjadi dasar bagi pemerintah monarki konstitusional.
Peristiwa lain yang cukup berperan dalam perkembangan masyarakat abad ini adalah Perang Seratus Tahun (1338 – 1457). Perang ini disebabkan oleh perselisihan politik yang panjang antara monarki Inggris dan monarki Perancis. Pada akhir perang, Perancis mencapai kemenangan dan Inggris kehilangan semua wilayahnya di Perancis kecuali Calais. Meskipun Inggris tidak memenangkan perang, namun perang tersebut mempunyai akibat yang positif bagi bangsa Inggris sendiri. Inggris dapat lebih terpusat dalam mengurusi masalah – masalah dalam negeri, penggunaan bahasa Inggris juga lebih meningkat. Akibat perang seratus tahun kesadaran nasional meningkat dan bahasa Inggris kembali pulih menjadi bahasa satu – satunya di seluruh negeri dan di segala lapisan masyarakat. Penyair – penyair besar abad ke-14 seperti Geofrey Chaucer dan William Langland memberikan andil besar dalam meningkatkan martabat bahasa Inggris.
CIRI – CIRI SASTRA, PARA PENGARANG, DAN KARYA SASTRA INGGRIS PERIODE ABAD PERTENGAHAN
Inggris periode pertengahan banyak dipengaruhi oleh budaya Perancis sejak William the Conqueror, Duke of Normandy, berkuasa di Inggris. Budaya perancis juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan kesusastraan dan bahasa Inggris. Karya sastra Inggris awal abad pertengahan disebut juga kesusastraan Anglo-Norman, dan dimulai ketika William the Conqueror menaklukkan Inggris pada Tahun 1066.
Bahasa Perancis menjadi bahasa kaum kelas atas dan juga bahasa resmi dalam pemerintahan. Jenis karya sastra yang terkenal adalah “romance”. Ciri – ciri karya sastra Perancis dan Anglo-Norman antara lain bentuk sajaknya beraneka ragam, gaya ungkapan bahasanya terang dan sederhana, selalu bernuansa cerah. Ciri – ciri ini tidak terdapat pada kesusastraan Inggris kuno yang selalu bernuansa muram, mempunyai gaya bahasa berat dan rumit. Sifat – sifat Perancis tersebut diatas dapat dilihat pada karya – karya Inggris abad pertengahan, terutama karya – karya Geofrey Chaucer. Kesusastraan akhir abad pertengahan dapat dikatakan milik Chaucer atau disebut the Age of Chaucer. Karya - karya Sastra Inggris abad pertengahan dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu puisi, prosa, dan drama.
PUISI
Karya puisi periode pertengahan sebagian besar terdiri dari metrical romances, atau kisah – kisah romantis yang ditulis dalam bentuk sajak tentang pahlawan – pahlawan Perancis (Roland), Pahlawan – pahlawan Kelt (Arthur), dan Pahlawan – pahlawan Inggris (Bevis o Hampton). Metrical Romance adalah sebuah sajak naratif panjang tentang cinta dan petualangan. Yang menjadi tokoh utama (hero) biasanya seorang ksatria (knight) yang menyelamatkan wanita – wanita yang mengalami kesulitan. Dalam petualangannnya, sang tokoh (knight) bertempur melawan raksasa, ular naga, tukang sihir, dan, lain – lain. Musuh – musuhnya yang haris ditaklukkan dapat juga penguasa Gereja atau Negara.
-Metrical Romance terbagi tiga jenis berdasarkan materi atau pokok masalahnya :
-Materi Perancis meliputi cerita – cerita tentang Charlemagne dan ksatria – ksatrianya (Paladins), seperti “the Chanson de Roland”.
-Materi Inggris meliputi cerita – cerita legenda “King Arthur”, dan “the Knights of the Round Table”, dan Sir Gawain and the Green Knight.
-Materi Roma meliputi cerita – cerita tentang dari Timur, seperti Alexander the Great, the siege of Troy, dan Floris and the Blanche Fleur.
-Metrical Romance yang berkisah tentang petualangan para raja, ksatria, wanita cantik hanya disajikan untuk kelas atas (kaum bangsawan). Namun terdapat juga juru dongeng kisah – kisah perjalanan (minstrel), yang membuat balada untuk kelas bawah.
Balada termasuk jenis sajak naratif sederhana dalam bentuk stanza – stanza pendek yang terdiri dari dua atau empat baris. Ada dua jenis balada : pertama, popular of folk ballads, yang pengarangnya dan asal usulnya tidak diketahui, dan disebarkan secara lisan dari generasi ke generasi; kedua, literary ballads yang ditulis oleh penulis terkenal seperti Keats, Tennyson (abad ke-19). Balada Inggris paling terkenal adalah Robin Hood. Balada memberikan gambaran tentang perasaan dan pikiran, kehidaupan, dan penderitaan orang kecil. Ciri – ciri umum balada adalah adanya kecepatan dan pemadatan, perpindahan adegan bergerak cepat, dan detail – detail visual sangat menonjol. Judul – judul balada yang cukup terkenal antara lain : Sir Patrick Spence, Lord Randal, Edward,Edward, The threee Ravens, The Douglas Tragedy, dan lain – lain.
Penyair terbesar abad pertengahan adalah Geofrey Chaucer (1340 – 1400) dan dapat dikatakan akhir abad pertengahan adalah milik Chaucer atau sering disebut The Age of Chaucer. Chaucer tergolong orang yang serba bisa; ia seorang penguasaha, pejabat pemerintah, perantau, prajurit, ilmuwan, penyair dan lain – lain. Pengaruhnya juga begitu kuat terhadap penyair – penyair abad mendatang seperti Edmund Spencer pada abad ke-16.
Karya terbesar Chaucer adalah Canterbury Tales, suatu kumpulan 70 sajak naratif, dengan panjang baris dan pokok masalah yang beraneka ragam. Canterbury Tales memberikan gambaran realistic tentang kehidupan orang – orang Inggris. Kumpulan sajak ini kaya akan humor meskipun terdapat kritik yang ditujukan pada berbagai tokoh, khususnya para pendeta yang melalaikan tugas – tugasnya dan yang masih mementingkan kesenangan duniawi.
Canterbury Tales ini adalah kumpulan dongeng dari sekitar 30 orang dengan berbagai profesi yang melakukan ziarah dari London ke the Sherine of St. Thomas Becket di Canterbury. Profesi mereka antara lain : the knight (ksatria), the squire (tuan tanah), the yeoman (perwira rendahan), the prioress (kepala biara wanita), the nun (biarawati), the priest (pendeta), the monk (biarawan), the merchant (saudagar), the Oxford clerk (juru tulis), the man of law (ahli hokum), the carpenter (tukang kayu), the miller (tukang giling), the shipman (pelaut), the wife of Bath (isteri), the ploughman (petani).
Dongeng – dongeng itu antara lain : The Knight’s Tale, The Nun’s tale, dan The Miller’s tale.
Kutipan dari The Canterbury Tales oleh Geoffrey Chaucer, abad ke-14
Here bygynneth the Book of the Tales of Caunterbury Whan that Aprill, with his shoures sooteThe droghte of March hath perced to the rooteAnd bathed every veyne in swich licour,Of which vertu engendred is the flour;Whan Zephirus eek with his sweete breethInspired hath in every holt and heethThe tendre croppes, and the yonge sonneHath in the Ram his halfe cours yronne,And smale foweles maken melodye,That slepen al the nyght with open eye-So priketh hem Nature in hir corages);Thanne longen folk to goon on pilgrimages
Terjemahan:
Di sini bermula Kitab Cerita-Cerita dari Canterbury Ketika pada bulan April, dengan hujannya yang manisKekeringan bulan Maret telah menembus akarnyaDan memandikan semua pembuluh darah dengan cairan seperti ini,Untuk menghasilkan di dalam dan menumbuhkan bunga;Juga ketika Zephirus ("angin barat") dengan nafasnya yang manisMemberikan ilham pada semua pohon dan heethTunas-tunas lembut dan matahari mudaTelah berlari separuh jalan pada rasi Aries,Dan burung-burung kecil bernyanyi,Yang pada malam hari tidur dengan mata terbuka-Dan kemudian alam menusuki keberaniannya);Kemudian orang-orang menginginkan untuk pergi berziarah.
data2
Karier Chaucer sebagai penyair dapat dibagi menjadi tiga periode :
- Periode pertama (1359 – 1372)
Dalam periode ini Chaucer banyak dipengaruhi oleh budaya Perancis. Sebagai seorang pemuda, Chaucer bekerja sebagai pengawal raja dan mengikuti banyak ekspedisi dalam perang Seratus Tahun di Perancis. Di Perancis ia mempelajari adat istiadat dan kesusastraan Perancis. Ketika kembali ke Inggris, ia menerjemahkan karya – karya sastra Perancis, antara lain the Romaunt of the Rose.
- Periode Kedua (1392 – 1386)
Dalam periode ini Chaucer dipengaruhi oleh budaya Italia. Chaucer sebagai utusan Raja sering mengunjungi Italia dalam rangka misi diplomasi. Di Negara ini ia belajar seni, budaya, dan sastra Italia. Ia menulis Troilus dan Criseyde, The House of Fame, dan The Legend of Good Women.
- Periode Ketiga (1386 – 1400)
Periode ini dapat disebut periode Inggris, dimana Chaucer sudah berhasil membebaskan diri dari pengaruh – pengaruh asing dan menghasilkan karya – karya asli Inggris baik dalam bentuk maupun gaya. Periode ini merupakan periode kedewasaannya (maturity) dan karya besarnya adalah Canterbury Tales.
Salah satu sumbangan Chaucer terhadap perkembangan sastra Inggris adalah penggunaan matra – matra tertentu :
- the iambic pentameter yang digunakan dalam couplet yang berirama (heroic couplets)
- the rhyme royal, atau stanza 7 baris, juga dengan heroic couplet
- the octosyllabic couplet (baris 7 suku kata dengan 4 tekanan)
penyair besar lainnya yang berjasa dalam perkembangan sastra Inggris adalah William langland. Ia banyak memberikan khotbah tentang kualitas manusia dan martabat kerja dan menulis sajak berjudul Piers Plowman.
PROSA
Salah satu contoh prosa Inggris periode pertengahan adalah John Wyclif. Ia seorang guru besar Universitas Oxford dan seorang tokoh gereja.dalam bidang kesusastraan, Wycliff dikenal sebagai penerjemah kitab suci. Karya terjemahannya disebarkan ke seluruh Inggris dan sangat berjasa dalam membentuk bahasa Inggris standar untuk mengganti macam – macam dialek.
Karya prosa lainnya adalah the Historia Regum Britanniae karangan Geofrey Monmouth (1100 – 1154) buku yang berisikan tentang sejarah raja – raja Inggris. Dialah yang menciptakan King Arthur sebagai pahlawan romantic. Para penulis Norman – Perancis menganggap karya Geofrey sebagai dokumen sejarah yang otentik, dan menggunakannya sebagai bahan dasar cerita – cerita tentang King Arthur dan para ksatrianya.
DRAMA
Drama semula tumbuh di dalam gereja sebagai medium rokhaniwan untuk menjelaskan khotbah – khotbah mereka. Karena khotbah – khotbah yang berupa pertunjukan diberikan dalam bahasa latin yang tidak dipahami oleh sebagian besar umat, khotbah – khotbah itu berangsur – angsur diganti dengan bahasa Inggris. Lakon – lakon drama diambilkan dari kitab suci. Misalnya pada hari Natal dipertunjukkan lakon Kristus, sedangkan pada hari Paskah disajikan cerita penyaliban dan kebangkitan kembali Kristus. Pada zaman Pertengahan (abad ke-13) terdapat dua macam drama, yaitu Miracles yang melakonkan kehidupan orang – orang suci, dan Mysteries yang mengambil tema – tema dari Kitab Injil.
Karya Sastra Inggris Periode Agustus (1750 -1970)
LATAR BELAKANG
Istilah karya sastra Periode Agustus berasal dari para penulis pada sekitar abad ke – 18 dimasa pemerintahan George I dari Inggris. Para penulis melihat bahwa karya sastra pada masa itu merupakan refleksi dari karya-karya besar masa pemerintahan Kaisar Augustus di jaman Romawi Kuno.
Pada periode ini penuh akan semangat daya cipta yang tercermin dari masyarakat Inggris , Skotlandia dan Irlandia yang menemukan dirinya ditengah-tengah kemajuan ekonomi, kesempatan yang luas dalam pendidikan dan adanya Revolusi Industri yang mengakibatkan kemajuan dibidang ilmu pengetahuan sehingga berpengaruh juga terhadap bentuk atau jenis karya sastra yang dihasilkan pada masa itu.
II. CIRI-CIRI KARYA SASTRA PERIODE AGUSTUS
Adanya keinginan akan sistem serta keteraturan dalam penulisan merupakan ciri utama karya-karya sastra periode ini. Karya-karya besar masa pemerintahan Kaisar Augustus di jaman Romawi Kuno adalah kiblat pengarang-pengarang Inggris pada periode ini.
Ciri yang lain adalah : gaya bahasa yang jelas, akurat, sederhana, dan seragam serta kesan menghilangkan Individualitas adalah suatu tuntutan yang harus dipenuhi suatu karya sastra agar di terima masyarakat. Karya sastra periode ini juga memiliki kecenderungan untuk mengintelektualkan karya sastra akibat pengaruh revolusi industri.
III. PENGARANG DAN KARYA-KARYANYA
Dibidang karya sastra prosa : Daniel Dafoe, Jonathan Swift, Samuel Johnson
Dibidang puisi : Alexander Pope,
Dibidang drama : John Gay, George Lillo
PROSA
Daniel Dafoe (1661-1731)Dafoe adalah seorang pembangkang dari golongan kelas menengah, anak seorang pedagang pengecer. Ia dianggap pelopor Karya Fiksi realistis. Ia juga seorang pedagang, agen rahasia, wartawan dan penulis pamflet yang produktif. Lebih dari 200 pamflet yang telah ditulis. Dalam tulisan Satir-nya ia mencemooh Superiositas Rasial, mendiskusikan perdagangan dan menginginkan fasilitas pendidikan yang baik bagi anak-anak. Yang penting dari Dafoe adalah arah novelnya, ia menulis porsa naratif yang panjang mirip "picaresque". Dan kehebatannya sebagai penulis adalah kemampuannya bercerita, sehingga apa yang dia ceritakan seolah-olah adalah peristiwa yang dialaminya sendiri dan bukan ilusi.Karyanya yang dianggap masterpiece :1. The Life and Strange Suprising Adventures of Robinson Crusoe of York Mariner (Robinson Crusoe 1719)Tentang Marinir yang kapalnya terdampar dipulau terpencil dan harus bermukim dipulau itu dengan perjuangan tetap hidup sampai diselamatkan kapal Inggris.2. The Life Adventures and Piraciers of The Famous Captain Singleton (1720)Dengan latar belakang Afrika3. The History and Remarkable Life of Colonel Jacque, commonly called Jack (1724)Tentang riwayat hidup pencopet4. The Fortune and Misfortune of The Famous Moll Flanders (1772) Tentang tunasusila sekaligus pencopet5. Roxana of The Fortunate Mistress (1724)Tentang pelacuran dikalangan bangsawan.Jonathan Swift (1667 – 1745)Dikenal sebagai penulis Prosa Satir dengan humor yang tinggi, intelektual sebagai mahkluk individu. Ia lahir dan memperoleh pendidikan di Dublin. Setelah kuliah di Trinity College ia menjadi sekretaris pribadi Sir William Temple.Ia seorang yang sensitive, angkuh, pendendam dan gusar.Ia memendam rasa pahit tentang nasibnya sendiri dan terhadap masyarakat sekitar. Ciri-ciri karya sastranya : jelas, sederhana, pilihan kata yang tepat (diction), dengan sintaks sederhana, ekonomis dalam kata dan menyiratkan sebuah kebajikan.Hasil karya sastra Jonathan Swift:1. Tale of a Tub dan The Battle of the BooksMerupakan karya satirnya yang berkaitan dengan korupsi di bidang agama dan pendidikan.2. The Progress of Poetry, The Day of JudgementMerupakan karya puisinya.3. Modest Proposal (1729)Mengisahkan tentang anak-anak miskin Irlandia yang tidak jadi beban kedua orang tuanya dengan menjadi makanan kaum kaya4. Gulliver's Travel (1726)Merupakan karya masterpiecenya tentang kesengsaraan hidup manusia.Samuel Johnson (1708 - 1784)Penulis yang dikenal dengan Dr. Johnson merajai dunia sastra Inggris, sehingga dianggap sebagi dictator sastra. Tentang kehidupannya ditulis dalam judul The life of Johnson oleh James Boswel 1740 - 1795 sebagai pengikut.Hasil karya Samuel Johnson:1. The Vanity of Human WishesAdalah sebuah karya puisi2. RasselesMerupakan karya prosa yang berisi pandangan penulis tentang filsafat, agama dan keadaan masyarakat pada waktu itu3. The Rambler dan The IdlerBerupa terbitan-terbitan berkala4. A Dictionary of The English LanguageKamus Inggris terlengkap di masa itu terbit 1755.PUISIAlexander PopePope adalah satu-satunya pengarang yang penting dari generasi sastra sebagai penganut Katolik Roma. Ia tidak memiliki hak pilih, bahkan dikucilkan dari kelompok penulis yang didirikan negarawan selama pemerintahan Ratu Anne.Hasil karya Alexander Pope:1. Homer Illiad dan OdesseyAdalah karya terjemahan yang memberikan keuntungan dan nama bagi seorang independent.2. Essay on ManMerupakan suskes luar biasa pertama kalinya sebgai seorang penyair mendapat tanggapan positif dari kritikus John Dennis.3. The Rape of The rockKisah kepahlawanan yang mencemooh diterbitkan pertama kali di Lintot's Miscellany pada bulan Mei 1712.4. The Elegy to The Memory of an Unfortunate ladyDiterbitkan dalam kumpulan puisi tahun 1717 adalah puisi cinta romantis.Pope penyair abad -18 dianggap sebagai bapak Neo-Classic. Falsafah nya sangat sederhana dan pragamtis.
DRAMA
Periode Agustus merupakan periode yang gersang dalam karya sastra drama dan hanya ada dua penulis:John Gay 1685-1732 karyanya The Beggar of Opera terbit tahun 1728George Lillo 1698 -1739 karyanya The London Merchant of The History of terbit tahun 1739
Oscar Wilde (sastrawan)
Oscar Fingal O'Flahertie Wills Wilde adalah seorang novelis, dramawan, penyair, dan cerpenis asal Irlandia. Dikenal dengan selera humornya yang cerdas, ia merupakan salah satu penulis drama yang paling sukses pada akhir Era Victoria di London. illie dan Oscar belajar di Sekolah Portora Royal di Enniskillen. Oscar unggul dalam pelajaran klasik dan mendapat rangking pertama selama dua tahun berturut-turut di sekolahnya, selain menjadi juara kedua pada lomba menggambar.
Pada tahun 1867 adik perempuannya, Emily, meninggal dunia. Oscar yang sedih dengan kepergian adiknya membawa seikat rambut Emily yang dibungkus dalam amplop berdekorasi sepanjang hidupnya.
Oscar mendapatkan Beasiswa Royal School untuk mendapatkan pendidikan di Trinity College di Dublin. Lagi-lagi ia menunjukkan keunggulannya dalam kelas klasik dan mendapat peringkat terbaik pada ujian pertamanya di tahun 1872 dan dianugrahi Beasiswa Yayasan (Foundation Scholarship), penghargaan tertinggi yang diberikan sekolah tersebut kepada mahasiswa S1. Pada tahun 1874, Oscar menutup suksesnya di Trinity College dengan dua pencapaian terbaiknya. Ia memenangkan Medali Emas Berkeley untuk pembelajaran Yunani dan dianugrahi Beasiswa Demyship untuk belajar di Magdalen College, Oxford.
Pada tanggal 19 April 1876, ayahnya, William, meninggal dunia. Kematiannya mengakibatkan keluarga Oscar kehilangan sumber pendapatan. Henry, anak tertua William, lalu mengambil alih kewajiban membayar pajak rumah dan membiayai keluarga Oscar. Pada tahun 1877 Henry meninggal dunia mendadak.
Sementara itu Oscar terus berprestasi di Oxford. Ia dianugrahi penghargaan Newdigate untuk puisinya Ravenna dan mendapatkan Peringkat Tertinggi (First Class) untuk karyanya Mods dan Greats oleh dosen pengujinya. Setelah lulus, Oscar pindah ke London dan tinggal bersama temannya, Frank Miles, pelukis potret terkenal di kalangan masyarakat pada masa itu.
Pada tahun 1881, ia menerbitkan kumpulan puisi pertamanya. Poems menerima penilaian yang beragam dari banyak kritikus, tetapi kritik dan pujian ini jelas membantu kelanjutan karier menulis Oscar. Pada bulan Desember 1881, Oscar berlayar ke New York dalam rangka keliling Amerika untuk memberikan ceramah pada topik estetik. Tur keliling di 50 tempat ini pada awalnya hanya dijadwalkan selama empat bulan, tetapi pada kenyataannya diperpanjang dan berlangsung selama hampir satu tahun, dengan lebih dari 140 ceramah diberikan pada 260 hari.
Di antara jadwal ceramahnya ia menyempatkan diri untuk bertemu Henry W. Longfellow, Oliver Wendell Holmes, dan Walt Whitman. Ia juga menyusun naskah teaternya, Vera, untuk dipentaskan di New York pada tahun berikutnya. Ketika ia kembali dari Amerika, Oscar melanjutkan perjalanannya ke Paris dan tinggal di sana selama tiga bulan untuk menulis drama tragedi yang telah dipesan oleh artis Mary Anderson. Namun saat Oscar mengirim naskah tersebut, sang artis menolaknya. Oscar lalu melanjutkan perjalanan tur ceramahnya ke Irlandia dan Inggris.
Bibliografi
Puisi
Poems (1881)
The Ballad of Reading Gaol (1898)
Drama
Vera; or, The Nihilists (1880)
The Duchess of Padua (1883)
Salomé (versi Perancis) (1893, pertama ditampilkan di Paris tahun 1896)
Lady Windermere's Fan (1892)
A Woman of No Importance (1893)
Salomé: A Tragedy in One Act: Diterjemahkan dari versi Perancis Oscar Wilde oleh Lord Alfred Douglas dengan ilustrasi oleh Aubrey Beardsley (1894).
An Ideal Husband (1895) [1]
The Importance of Being Earnest (1895) [2]
La Sainte Courtisane dan A Florentine Tragedy pertama diterbitkan tahun 1908 dalam Collected Works Methuen.
(Tanggal di sini adalah tanggal penampilan pertama.)
Prosa
The Canterville Ghost (1887)
The Happy Prince and Other Tales (1888)
Lord Arthur Savile's Crime and Other Stories (1891)
Intentions (1891)
The Picture of Dorian Gray (1891)
A House of Pomegranates (1891)
The Soul of Man under Socialism (Pertama diterbitkan dalam Pall Mall Gazette, 1891, penerbitan buku pertama tahun 1904)
De Profundis (1905)
The Letters of Oscar Wilde (1960) Diterbitkan kembali pada tahun 2000, dengan surat-surat yang ditemukan sejak 1960, dan catatan kaki yang baru dan rinci oleh Merlin Holland.
Teleny or The Reverse of the Medal (Paris,1893
James Joyce (sastrawan)
James Augustine Aloysius Joyce (Irlandia Seamus Seoighe; 2 Februari 1882 – 13 Januari 1941) adalah seorang penulis dan penyair ekspatriat Irlandia, dianggap sebagai salah satu penulis paling berpengaruh dari abad 20. Paling dikenal atas novelnya Ulysses (1922), karyanya yang lain antara lain kumpulan cerita pendek Dubliners (1914), novel A Portrait of the Artist as a Young Man (1916) dan Finnegans Wake (1939).
Bibliografi
Stephen Hero
Chamber Music
Dubliners
Exiles
A Portrait of the Artist as a Young Man
Ulysses
Pomes Penyeach
Finnegans Wake
Selasa
Sastra Inggris Kuno
Sastra Anglo-Saxon atau sastra Inggris Kuno meliputi sastra yang ditulis dalam bahasa Inggris Kuno pada periode pasca Romawi dari kurang lebih pertengahan abad ke-5 sampai pada Penaklukan Norman tahun 1066. Karya-karya ini mencakup genre seperti sajak wiracarita, hagiografi, khotbah, terjemahan Alkitab, undang-undang, kronik, teka-teki, dan lain-lain. Secara total ada sekitar 400 manuskrip yang terlestarikan dari masa ini, sebuah korpus penting baik bagi khalayak ramai atau para peneliti.
Beberapa karya penting termasuk syair Beowulf, yang telah mencapai status wiracarita nasional di Britania. Kronik Anglo-Saxon merupakan koleksi awal sejarah Inggris. Himne Cædmon dari abad ke-7 adalah salah satu tulisan tertua dalam bahasa Inggris yang terlestarikan.
Sastra Inggris Kuno telah melampaui beberapa periode penelitian yang berbeda-beda. Pada abad ke-19 dan abad ke-20 awal, fokusnya terutama ialah akar Jermanik bahasa Inggris, lalu aspek kesusastraannya mulai ditekankan, dan dewasa ini fokusnya terutama pada paleografi dan naskah manuskripnya sendiri: para peneliti mendiskusikan beberapa isyu seperti: pentarikhan manuskrip, asal, penulisan, dan hubungan antara budaya Anglo-Saxon atau Inggris Kuno dengan benua Eropa secara umum pada Abad Pertengahan.
Puisi Inggris Kuno
Pada ilustrasi ini dari halaman 46 yang diambil dari naskah Caedmon (atau Junius), seorang malaikat ditampilkan sedang menjaga pintu gerbang sorga.
Puisi Inggris Kuno dibagi menjadi dua jenis, puisi heroik pra-Kristen Jermanik dan puisi Kristen. Secara sebagian besar puisi-puisi ini terlestarikan dalam empat manuskrip. Manuskrip pertama disebut sebagai Naskah Junius (juga dikenal sebagai Naskah Caedmon), yang merupakan sebuah antologi puisi bersungging. Manuskrip kedua disebut Buku Exeter, juga merupakan sebuah antologi, dan terletak di Katedral Exeter karena telah dihibahkan ke sana semenjak abad ke-11. Manuskrip ketiga disebut Buku Vercelli, sebuah campuran antara puisi dan prosa. Buku ini sekarang terletak di Vercelli, Italia. Sampai sekarang belum ada yang bisa memastikan mengapa buku ini bisa sampai di Italia dan masih merupakan bahan perdebatan. Manuskrip keempat adalah Codex Nowell, yang juga merupakan campuran antara prosa dan puisi.
Bangsa Inggris Kuno tidak meninggalkan kaidah puisi atau sistem eksplisit; semua yang kita ketahui mengenai puisi pada masa ini ialah berdasarkan analisis modern. Teori pertama yang diterima secara luas disusun oleh Eduard Sievers (1885). Ia membedakan lima pola aliterasi yang berbeda-beda. Teori John C. Pope (1942), yang menggunakan notasi musik untuk melacak lima pola, telah diterima di beberapa kalangan; beberapa tahun sekali sebuah teori baru muncul dan topik ini masih tetap diperdebatkan secara hangat.
Pengertian yang paling populer dan dikenal luas mengenai puisi Inggris Kuno masih tetap teori sajak aliterasi Sievers. Sistem ini berdasarkan aksen, aliterasi, kuantitas vokal, dan pola aksentuasi berdasarkan suku kata. Sistem ini terdiri atas lima permutasi pada sebuah skema sajak dasar; sembarang dari lima jenis ini bisa dipakai pada semua bentuk puisi. Sistem ini diwarisi dari sistem serupa pada bahasa Jermanik tua lainnya. Dua majas yang secara umum ditemukan pada puisi Inggris Kuno adalah kenning, sebuah frasa formulais yang melukiskan sesuatu menggunakan istilah lainnya (misalkan dalam Beowulf, lautan disebut sebagai "jalan angsa") dan litotes, sebuah eufemisme dramatis yang dipakai oleh sang penulis untuk mendapatkan efek dramatis.
Secara kasar, bait-bait puisi Inggris Kuno dibagi oleh sebuah jeda pada bagian tengah; jeda ini disebut caesura. Setiap paruh bait memiliki dua suku kata yang mendapatkan tekanan. Suku kata pertama yang mendapatkan tekanan pada paruh bait kedua harus beraliterasi dengan satu atau kedua suku kata yang mendapatkan tekanan pada paruh pertama bait (artinya tentu saja, ialah bahwa suku kata yang mendapatkan tekanan pada paruh pertama bisa beraliterasi satu sama lain). Suku kata kedua yang mendapatkan tekanan tidak boleh beraliterasi baik suku kata yang mendapat tekanan manapun pada paruh pertama.
Puisi Inggris Kuno
Pada ilustrasi ini dari halaman 46 yang diambil dari naskah Caedmon (atau Junius), seorang malaikat ditampilkan sedang menjaga pintu gerbang sorga.
Puisi Inggris Kuno dibagi menjadi dua jenis, puisi heroik pra-Kristen Jermanik dan puisi Kristen. Secara sebagian besar puisi-puisi ini terlestarikan dalam empat manuskrip. Manuskrip pertama disebut sebagai Naskah Junius (juga dikenal sebagai Naskah Caedmon), yang merupakan sebuah antologi puisi bersungging. Manuskrip kedua disebut Buku Exeter, juga merupakan sebuah antologi, dan terletak di Katedral Exeter karena telah dihibahkan ke sana semenjak abad ke-11. Manuskrip ketiga disebut Buku Vercelli, sebuah campuran antara puisi dan prosa. Buku ini sekarang terletak di Vercelli, Italia. Sampai sekarang belum ada yang bisa memastikan mengapa buku ini bisa sampai di Italia dan masih merupakan bahan perdebatan. Manuskrip keempat adalah Codex Nowell, yang juga merupakan campuran antara prosa dan puisi.
Bangsa Inggris Kuno tidak meninggalkan kaidah puisi atau sistem eksplisit; semua yang kita ketahui mengenai puisi pada masa ini ialah berdasarkan analisis modern. Teori pertama yang diterima secara luas disusun oleh Eduard Sievers (1885). Ia membedakan lima pola aliterasi yang berbeda-beda. Teori John C. Pope (1942), yang menggunakan notasi musik untuk melacak lima pola, telah diterima di beberapa kalangan; beberapa tahun sekali sebuah teori baru muncul dan topik ini masih tetap diperdebatkan secara hangat.
Pengertian yang paling populer dan dikenal luas mengenai puisi Inggris Kuno masih tetap teori sajak aliterasi Sievers. Sistem ini berdasarkan aksen, aliterasi, kuantitas vokal, dan pola aksentuasi berdasarkan suku kata. Sistem ini terdiri atas lima permutasi pada sebuah skema sajak dasar; sembarang dari lima jenis ini bisa dipakai pada semua bentuk puisi. Sistem ini diwarisi dari sistem serupa pada bahasa Jermanik tua lainnya. Dua majas yang secara umum ditemukan pada puisi Inggris Kuno adalah kenning, sebuah frasa formulais yang melukiskan sesuatu menggunakan istilah lainnya (misalkan dalam Beowulf, lautan disebut sebagai "jalan angsa") dan litotes, sebuah eufemisme dramatis yang dipakai oleh sang penulis untuk mendapatkan efek dramatis.
Secara kasar, bait-bait puisi Inggris Kuno dibagi oleh sebuah jeda pada bagian tengah; jeda ini disebut caesura. Setiap paruh bait memiliki dua suku kata yang mendapatkan tekanan. Suku kata pertama yang mendapatkan tekanan pada paruh bait kedua harus beraliterasi dengan satu atau kedua suku kata yang mendapatkan tekanan pada paruh pertama bait (artinya tentu saja, ialah bahwa suku kata yang mendapatkan tekanan pada paruh pertama bisa beraliterasi satu sama lain). Suku kata kedua yang mendapatkan tekanan tidak boleh beraliterasi baik suku kata yang mendapat tekanan manapun pada paruh pertama.
Puisi kepahlawanan
Halaman pertama Beowulf, seperti dimuat pada Kodeks Nowell yang rusak.
Puisi atau sajak Inggris Kuno telah menerima perhatian terbesar, berkisar mengenai masa lampau bangsa Jermanik yang heroik. Yang terpanjang (dengan 3.182 baris), dan terpenting adalah Beowulf, yang terdapat pada Kodeks Nowell. Puisi ini menceritakan kisah seorang pahlawan Geat yang bernama Beowulf. Tokoh ini juga merupakan judul puisi ini. Setting cerita adalah Skandinavia, di Swedia dan Denmark. Cerita ini kelihatannya memiliki asal-usul Skandinavia. Genre kisah cerita digolongkan pada genre biografi dan merupakan trendsetter dari puisi Inggris Kuno lainnya. Puisi ini mencapai status wiracarita nasional pada tingkatan yang sama seperti Iliad, dan sangat penting bagi sejarawan, antropolog, kritik sastrawan, dan para peneliti di mahasiswa dunia.
Selain Beowulf, ada pula puisi-puisi kepahlawan yang lain. Dua puisi kepahlawan yang terlestarikan dalam beberapa fragmen adalah: Fragmen Finnsburg, sebuah pengkisahan ulang dari salah sebuah adegan pertempuran di dalam Beowulf (meski hubungannya dengan Beowulf masih banyak dipertentangkan), dan Waldere, sebuah versi kejadian-kejadian kehidupan Walter dari Aquitaine. Dua puisi lainnya yang menyinggung tokoh-tokoh heroik lainnya adalah: Widsith yang diyakini sangat tua pada beberapa bagiannya dan berasal dari peristiwa yang terjadi pada abad ke-4 menyangkut Ermanaric dan kaum Gotik, dan memuat senarai nama-nama pribadi dan tempat yang dihubungkan dengan karya-karya kepahlawanan. Deor adalah sebuah puisi liris yang memakai gaya Penghiburan filsafat, dan memakai contoh beberapa pahlawan ternama, termasuk Weyland dan Eormaric, menurut setting kisah yang empunya cerita sendiri.
Kronik Anglo-Saxon memuat beberapa puisi heroik yang berbeda-beda dan disisipkan. Yang paling awal dari tahun 937 disebut Pertempuran Brunanburh, yang mengenang kemenangan Raja Athelstan atas bangsa Skotlandia dan Norwegia. Ada lima puisi yang agak pendek: penaklukkan Five Boroughs (942); pentahbisan Raja Edgar (973); wafat Raja Edgar (975); wafat Pangeran Alfred (1036); dan wafatnya Raja Edward sang Pengaku (1065).
Puisi berbaris 325 yang berjudul Pertempuran Maldon mengenang Earl Byrhtnoth dan orang-orangnya yang gugur pada sebuah pertempuran melawan orang-orang Viking pada tahun 991. Puisi ini dianggap sebagai salah satu yang terbaik, walau baik awal dan akhirnya tidak ada dan satu-satunya manuskrip yang mengandungnya hilang dilalap api pada tahun 1731. Sebuah pidato yang terkenal terdapat pada akhir puisi ini:
Hige sceal þe heardra, heorte þe cenre,
mod sceal þe mare, þe ure mægen lytlað.
Her lið ure ealdor eall forheawen,
god on greote. A mæg gnornian
se ðe nu fram þis wigplegan wendan þenceð.
Ic eom frod feores; fram ic ne wille,
ac ic me be healfe minum hlaforde,
be swa leofan men, licgan þence.
Thought shall be the harder, the heart the keener, courage the greater, as our strength lessens.
Here lies our leader all cut down, the valiant man in the dust;
always may he mourn who now thinks to turn away from this warplay.
I am old, I will not go away, but I plan to lie down by the side of my lord, by the man so dearly loved.
-- (Battle of Maldon)
Puisi heroik Inggris Kuno terlestarikan secara lisan dari generasi ke generasi. Dengan munculnya agama Kristen, maka para penyalin sering kali mengadaptasi cerita-cerita Kekristenan pada cerita-cerita heroik yang lebih tua.
[sunting] Puisi elegi
Beberapa karya penting termasuk syair Beowulf, yang telah mencapai status wiracarita nasional di Britania. Kronik Anglo-Saxon merupakan koleksi awal sejarah Inggris. Himne Cædmon dari abad ke-7 adalah salah satu tulisan tertua dalam bahasa Inggris yang terlestarikan.
Sastra Inggris Kuno telah melampaui beberapa periode penelitian yang berbeda-beda. Pada abad ke-19 dan abad ke-20 awal, fokusnya terutama ialah akar Jermanik bahasa Inggris, lalu aspek kesusastraannya mulai ditekankan, dan dewasa ini fokusnya terutama pada paleografi dan naskah manuskripnya sendiri: para peneliti mendiskusikan beberapa isyu seperti: pentarikhan manuskrip, asal, penulisan, dan hubungan antara budaya Anglo-Saxon atau Inggris Kuno dengan benua Eropa secara umum pada Abad Pertengahan.
Puisi Inggris Kuno
Pada ilustrasi ini dari halaman 46 yang diambil dari naskah Caedmon (atau Junius), seorang malaikat ditampilkan sedang menjaga pintu gerbang sorga.
Puisi Inggris Kuno dibagi menjadi dua jenis, puisi heroik pra-Kristen Jermanik dan puisi Kristen. Secara sebagian besar puisi-puisi ini terlestarikan dalam empat manuskrip. Manuskrip pertama disebut sebagai Naskah Junius (juga dikenal sebagai Naskah Caedmon), yang merupakan sebuah antologi puisi bersungging. Manuskrip kedua disebut Buku Exeter, juga merupakan sebuah antologi, dan terletak di Katedral Exeter karena telah dihibahkan ke sana semenjak abad ke-11. Manuskrip ketiga disebut Buku Vercelli, sebuah campuran antara puisi dan prosa. Buku ini sekarang terletak di Vercelli, Italia. Sampai sekarang belum ada yang bisa memastikan mengapa buku ini bisa sampai di Italia dan masih merupakan bahan perdebatan. Manuskrip keempat adalah Codex Nowell, yang juga merupakan campuran antara prosa dan puisi.
Bangsa Inggris Kuno tidak meninggalkan kaidah puisi atau sistem eksplisit; semua yang kita ketahui mengenai puisi pada masa ini ialah berdasarkan analisis modern. Teori pertama yang diterima secara luas disusun oleh Eduard Sievers (1885). Ia membedakan lima pola aliterasi yang berbeda-beda. Teori John C. Pope (1942), yang menggunakan notasi musik untuk melacak lima pola, telah diterima di beberapa kalangan; beberapa tahun sekali sebuah teori baru muncul dan topik ini masih tetap diperdebatkan secara hangat.
Pengertian yang paling populer dan dikenal luas mengenai puisi Inggris Kuno masih tetap teori sajak aliterasi Sievers. Sistem ini berdasarkan aksen, aliterasi, kuantitas vokal, dan pola aksentuasi berdasarkan suku kata. Sistem ini terdiri atas lima permutasi pada sebuah skema sajak dasar; sembarang dari lima jenis ini bisa dipakai pada semua bentuk puisi. Sistem ini diwarisi dari sistem serupa pada bahasa Jermanik tua lainnya. Dua majas yang secara umum ditemukan pada puisi Inggris Kuno adalah kenning, sebuah frasa formulais yang melukiskan sesuatu menggunakan istilah lainnya (misalkan dalam Beowulf, lautan disebut sebagai "jalan angsa") dan litotes, sebuah eufemisme dramatis yang dipakai oleh sang penulis untuk mendapatkan efek dramatis.
Secara kasar, bait-bait puisi Inggris Kuno dibagi oleh sebuah jeda pada bagian tengah; jeda ini disebut caesura. Setiap paruh bait memiliki dua suku kata yang mendapatkan tekanan. Suku kata pertama yang mendapatkan tekanan pada paruh bait kedua harus beraliterasi dengan satu atau kedua suku kata yang mendapatkan tekanan pada paruh pertama bait (artinya tentu saja, ialah bahwa suku kata yang mendapatkan tekanan pada paruh pertama bisa beraliterasi satu sama lain). Suku kata kedua yang mendapatkan tekanan tidak boleh beraliterasi baik suku kata yang mendapat tekanan manapun pada paruh pertama.
Puisi Inggris Kuno
Pada ilustrasi ini dari halaman 46 yang diambil dari naskah Caedmon (atau Junius), seorang malaikat ditampilkan sedang menjaga pintu gerbang sorga.
Puisi Inggris Kuno dibagi menjadi dua jenis, puisi heroik pra-Kristen Jermanik dan puisi Kristen. Secara sebagian besar puisi-puisi ini terlestarikan dalam empat manuskrip. Manuskrip pertama disebut sebagai Naskah Junius (juga dikenal sebagai Naskah Caedmon), yang merupakan sebuah antologi puisi bersungging. Manuskrip kedua disebut Buku Exeter, juga merupakan sebuah antologi, dan terletak di Katedral Exeter karena telah dihibahkan ke sana semenjak abad ke-11. Manuskrip ketiga disebut Buku Vercelli, sebuah campuran antara puisi dan prosa. Buku ini sekarang terletak di Vercelli, Italia. Sampai sekarang belum ada yang bisa memastikan mengapa buku ini bisa sampai di Italia dan masih merupakan bahan perdebatan. Manuskrip keempat adalah Codex Nowell, yang juga merupakan campuran antara prosa dan puisi.
Bangsa Inggris Kuno tidak meninggalkan kaidah puisi atau sistem eksplisit; semua yang kita ketahui mengenai puisi pada masa ini ialah berdasarkan analisis modern. Teori pertama yang diterima secara luas disusun oleh Eduard Sievers (1885). Ia membedakan lima pola aliterasi yang berbeda-beda. Teori John C. Pope (1942), yang menggunakan notasi musik untuk melacak lima pola, telah diterima di beberapa kalangan; beberapa tahun sekali sebuah teori baru muncul dan topik ini masih tetap diperdebatkan secara hangat.
Pengertian yang paling populer dan dikenal luas mengenai puisi Inggris Kuno masih tetap teori sajak aliterasi Sievers. Sistem ini berdasarkan aksen, aliterasi, kuantitas vokal, dan pola aksentuasi berdasarkan suku kata. Sistem ini terdiri atas lima permutasi pada sebuah skema sajak dasar; sembarang dari lima jenis ini bisa dipakai pada semua bentuk puisi. Sistem ini diwarisi dari sistem serupa pada bahasa Jermanik tua lainnya. Dua majas yang secara umum ditemukan pada puisi Inggris Kuno adalah kenning, sebuah frasa formulais yang melukiskan sesuatu menggunakan istilah lainnya (misalkan dalam Beowulf, lautan disebut sebagai "jalan angsa") dan litotes, sebuah eufemisme dramatis yang dipakai oleh sang penulis untuk mendapatkan efek dramatis.
Secara kasar, bait-bait puisi Inggris Kuno dibagi oleh sebuah jeda pada bagian tengah; jeda ini disebut caesura. Setiap paruh bait memiliki dua suku kata yang mendapatkan tekanan. Suku kata pertama yang mendapatkan tekanan pada paruh bait kedua harus beraliterasi dengan satu atau kedua suku kata yang mendapatkan tekanan pada paruh pertama bait (artinya tentu saja, ialah bahwa suku kata yang mendapatkan tekanan pada paruh pertama bisa beraliterasi satu sama lain). Suku kata kedua yang mendapatkan tekanan tidak boleh beraliterasi baik suku kata yang mendapat tekanan manapun pada paruh pertama.
Puisi kepahlawanan
Halaman pertama Beowulf, seperti dimuat pada Kodeks Nowell yang rusak.
Puisi atau sajak Inggris Kuno telah menerima perhatian terbesar, berkisar mengenai masa lampau bangsa Jermanik yang heroik. Yang terpanjang (dengan 3.182 baris), dan terpenting adalah Beowulf, yang terdapat pada Kodeks Nowell. Puisi ini menceritakan kisah seorang pahlawan Geat yang bernama Beowulf. Tokoh ini juga merupakan judul puisi ini. Setting cerita adalah Skandinavia, di Swedia dan Denmark. Cerita ini kelihatannya memiliki asal-usul Skandinavia. Genre kisah cerita digolongkan pada genre biografi dan merupakan trendsetter dari puisi Inggris Kuno lainnya. Puisi ini mencapai status wiracarita nasional pada tingkatan yang sama seperti Iliad, dan sangat penting bagi sejarawan, antropolog, kritik sastrawan, dan para peneliti di mahasiswa dunia.
Selain Beowulf, ada pula puisi-puisi kepahlawan yang lain. Dua puisi kepahlawan yang terlestarikan dalam beberapa fragmen adalah: Fragmen Finnsburg, sebuah pengkisahan ulang dari salah sebuah adegan pertempuran di dalam Beowulf (meski hubungannya dengan Beowulf masih banyak dipertentangkan), dan Waldere, sebuah versi kejadian-kejadian kehidupan Walter dari Aquitaine. Dua puisi lainnya yang menyinggung tokoh-tokoh heroik lainnya adalah: Widsith yang diyakini sangat tua pada beberapa bagiannya dan berasal dari peristiwa yang terjadi pada abad ke-4 menyangkut Ermanaric dan kaum Gotik, dan memuat senarai nama-nama pribadi dan tempat yang dihubungkan dengan karya-karya kepahlawanan. Deor adalah sebuah puisi liris yang memakai gaya Penghiburan filsafat, dan memakai contoh beberapa pahlawan ternama, termasuk Weyland dan Eormaric, menurut setting kisah yang empunya cerita sendiri.
Kronik Anglo-Saxon memuat beberapa puisi heroik yang berbeda-beda dan disisipkan. Yang paling awal dari tahun 937 disebut Pertempuran Brunanburh, yang mengenang kemenangan Raja Athelstan atas bangsa Skotlandia dan Norwegia. Ada lima puisi yang agak pendek: penaklukkan Five Boroughs (942); pentahbisan Raja Edgar (973); wafat Raja Edgar (975); wafat Pangeran Alfred (1036); dan wafatnya Raja Edward sang Pengaku (1065).
Puisi berbaris 325 yang berjudul Pertempuran Maldon mengenang Earl Byrhtnoth dan orang-orangnya yang gugur pada sebuah pertempuran melawan orang-orang Viking pada tahun 991. Puisi ini dianggap sebagai salah satu yang terbaik, walau baik awal dan akhirnya tidak ada dan satu-satunya manuskrip yang mengandungnya hilang dilalap api pada tahun 1731. Sebuah pidato yang terkenal terdapat pada akhir puisi ini:
Hige sceal þe heardra, heorte þe cenre,
mod sceal þe mare, þe ure mægen lytlað.
Her lið ure ealdor eall forheawen,
god on greote. A mæg gnornian
se ðe nu fram þis wigplegan wendan þenceð.
Ic eom frod feores; fram ic ne wille,
ac ic me be healfe minum hlaforde,
be swa leofan men, licgan þence.
Thought shall be the harder, the heart the keener, courage the greater, as our strength lessens.
Here lies our leader all cut down, the valiant man in the dust;
always may he mourn who now thinks to turn away from this warplay.
I am old, I will not go away, but I plan to lie down by the side of my lord, by the man so dearly loved.
-- (Battle of Maldon)
Puisi heroik Inggris Kuno terlestarikan secara lisan dari generasi ke generasi. Dengan munculnya agama Kristen, maka para penyalin sering kali mengadaptasi cerita-cerita Kekristenan pada cerita-cerita heroik yang lebih tua.
[sunting] Puisi elegi
Langganan:
Postingan (Atom)